Selamat datang di blog shinta! Hari ini, saya ingin berbagi pengalaman pertama kali saya mengunjungi Jepang – sebuah perjalanan yang penuh dengan keajaiban, budaya yang kaya, dan tentunya, banyak cerita menarik. Jika kamu juga berencana untuk mengunjungi Jepang tanpa open trip atau travel atau sekadar ingin tahu tentang bagaimana rasanya, simak pengalaman saya berikut ini. stay tuned!!
Seperti kalian, aku juga sangat sangat excited waktu mau pergi kejepang. faktanya aku sampai kebawa mimpi loh, dan saat melakukan kegiataan sehari hari aku full senyum sayang 😊
1. Persiapan dan Penerbangan
Sebelum berangkat, aku merasa campur aduk antara excited dan nervous. Persiapan yang matang sangat penting, terutama ketika mengunjungi negara dengan kultur yang sangat berbeda seperti Jepang. aku memeriksa dokumen perjalanan, mengurus visa, dan tentu saja, merencanakan itinerary yang padat namun fleksibel. melihat banyak video-video di youtube, ditiktok, di instagram dan bertanya sama temen yang uda pernah kesana. dan yang paling penting NABUNG!
Sebelum berangkat kejepang aku memastikan ingin merasakan musim apa, karena jepang ada 4 musim yaitu musim semi sekitar april - mei, musim panas juni - september, musim gugur/autumn oktober - pertengahan desember, dan musim dingin akhir desember - maret. hampir saja aku pergi di bulan september namun dengan bertanya pada temenku saat itu dan meyakinkan ku jangan pergi dibulan september karena masih panas dan daun-daunanya masih hijau. belum kuning atau kemerahan seperti musim autum. sehingga aku putuskan pergi tgl 27 Oktober 2023 sampai 4 November 2023.
nah kini kita tiba di vietnam, ulalala...sekali mendayung dua negara kita jajaki.
Akhirnya setelah menunggu berbulan bulan aku tiba di negara ini, negara impianku, negara yang dulu cuma bisa aku lihat di tv. aku janji tabunganku akan kuhabiskan disini wkwkwk.
Musim autum menyenangkan udaranya sejuk dan melihat pohon-pohon dengan warna kemerahan begini masyaallah tabarakallah 😍
Ka spill total budget nya dong sama tiket keretanya dari osaka ke tokyo dong??
ReplyDeleteselama di jepang aku pake JR ka saat itu harganya masih 3 jutaan
ReplyDelete